"Tukang cukur gak perlu nyukur rambutnya sendiri, tukang bikin nama gak perlu bikin nama untuk anaknya sendiri"
Beberapa malam yang lalu, suami mengajukan proposal kepada saya dan meminta agar dia sendiri yang menyusunkan nama untuk anaknya yang kira-kira 5 bulan lagi akan lahir. Dalam hati saya, saya berbisik, uhm, bagus gak ya? namanya nanti bakal diterima gak ya?
Profesi saya sebagai tukang bikin nama membuat saya sedikit terobsesi untuk membuatkan nama yang istimewa untuk si baby, tentunya dengan arti yang baik pula. Saya sih inginnya nanti si baby punya nama bagus yang tidak terlalu panjang, mudah diucapkan, dan artinya juga harus bagus pula.
Nama itu kan doa, jadi saya berharap nama baby ini juga yang mengandung doa yang baik. Itulah hadiah pertama yang bisa kami berikan kepadanya begitu dia ketemu orang tuanya pertama kali. Begitu pula dengan nama panggilannya, harus bagus, tidak bermakna ganda, dan mudah diucapkan oleh lidah orang manapun. Misalnya nanti namanya Sholeh, tiap hari kita panggil nama Sholeh, sehari bisa 50 kali manggil, berarti minimal 50 kali sehari kita mendoakannya biar jadi anak yang sholeh.
Seorang teman saya yang berprofesi sebagai guru TK bercerita bahwa dia punya murid namanya Fauzan dengan nama panggilan Uza. Padahal nama Uza adalah nama berhala. Um, ngeri banget kan. Mungkin maksudnya agar memudahkan untuk dipanggil, tapi artinya menjadi sangat buruk. Ada lagi murid dia yang namanya Ibrahim dipanggil Baim, jadi artinya sangat jauh dari yang diinginkan orang tuanya. Seorang murid perempuannya bernama Kaisiyah dipanggil Keke, Nuhfad dipanggil Upad. Sayang sekali padahal setiap kita memanggil nama seseorang itu kan merupakan do'a. Begitu kira-kira curhatan teman saya tersebut.
Masih ada waktu lima bulan lagi untuk suami saya mencari inspirasi nama yang baik untuk anaknya. Silahkan ya Mas gunakan semua sarana yang saya punya dan saya siap membantu. Jangan lupa gunakan nama belakangmu ya, biar kita bisa bikin trah keluarga. Nanti kan kita mau jalan-jalan keluar negeri, jadi si anak punya family name deh yang bisa dicantumin di passportnya dia. *ngimpi
*sedikit bocoran, suami sangat terobsesi dengan seorang astronom pintar yang juga ahli dalam bidang Ilmu Islam. Siapa ya? tunggu ya nanti pasti saya launch nama si baby.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar